Ibu tiri saya adalah pecinta seks, selalu setelah saya. Saya mencoba menghindarinya, tetapi dia naik ke atas, payudara dan pantatnya yang besar basah kuyup. Saya tidak bisa menahan ekstasi saat bercinta dengan MIL panas saya.
Dalam keadaan birahi, ibu tiriku bernafsu ingin sekali mendapatkan tangannya padaku, tapi aku terlalu sibuk untuk menuruti keinginannya.Namun, ketika kesempatan itu datang, aku tidak bisa menolak daya tarik lekuk tubuhnya yang menggairahkan dan kulitnya yang lembut.Tubuh kami saling bertaut dalam suatu pertemuan yang memanas, buah dadanya yang besar menindihku, kebasahannya menyambutku masuk.Rasanya, rasa dirinya, terlalu berat untuk ditolak.Gairah kami menyala, tubuh kami bergerak seirama, erangan kami bergema menyusuri ruangan.Pemandangannya, rasa dia, rasanya sangat bergema di tubuh kami, mengerang oleh rintihan kami, menggema di seluruh ruangan.Rasa kami bergemuruh, menggema, semua tubuh kami bergetar menahan gejolak nafsu, mengerang kami bergemandang di seluruh ruangannya, mengerang, mengerang di seluruh ruangan kami.Rasa gairah kami bergemeja, menggema melewati ruangan kami, mengeras, mengerang sepanjang ruangan.